1. Pengertian
Tawuran
a) Menurut
Wikipedia
Tawuran atau Tubir adalah istilah yang sering digunakan masyarakat Indonesia,
khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan yang
dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Sebab tawuran ada
beragam, mulai dari hal sepele sampai hal-hal serius yang menjurus pada
tindakan bentrok.
Tawuran merupakan suatu penyimpangan sosial berupa
perkelahian
b)
Menurut KBBI
Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan
sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah
seorang manusia yang belajar. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah
perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut
dilakukan oleh orang yang sedang belajar.
Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar
usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile
deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke
dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.
1. Delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena
adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu
biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat.
2. Delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat
perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini
ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk
berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang
diharapkan oleh kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa remaja
seorang remaja akan cenderung membuat sebuah genk yang mana dari pembentukan
genk inilah para remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya
peraturan-peraturan yang harus dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok
teman sebayanya.
2. Penyebab-penyebab
Tawuran
a. Faktor
Internal
Faktor internal ini terjadi didalam diri
individu itu sendiri yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang
keliru dalam menyelesaikan permasalahan disekitarnya dan semua pengaruh yang
datang dari luar. Remaja yang melakukan perkelahian biasanya tidak mampu
melakukan adaptasi dengan lingkungan yang kompleks.
Maksudnya, ia tidak dapat menyesuaikan
diri dengan keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai keberagaman
lainnya yang semakin lama semakin bermacam-macam. Para remaja yang mengalami
hal ini akan lebih tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya tanpa berpikir
terlebih dahulu apakah akibat yang akan ditimbulkan. Selain itu,
ketidakstabilan emosi para remaja juga memiliki andil dalam terjadinya
perkelahian. Mereka biasanya mudah friustasi, tidak mudah mengendalikan diri,
tidak peka terhadap orang-orang disekitarnya. Seorang remaja biasanya
membutuhkan pengakuan kehadiran dirinya ditengah-tengah orang-orang
sekelilingnya.
b. Faktor
Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang
dari luar individu, yaitu :
1. Faktor
Keluarga
Keluarga adalah tempat dimana pendidikan
pertama dari orangtua diterapkan. Jika seorang anak terbiasa melihat kekerasan
yang dilakukan didalam keluarganya maka setelah ia tumbuh menjadi remaja maka
ia akan terbiasa melakukan kekerasan karena inilah kebiasaan yang datang dari
keluarganya. Selain itu ketidak harmonisan keluarga juga bisa menjadi penyebab
kekerasan yang dilakukan oleh pelajar. Suasana keluarga yang menimbulkan
rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik
dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia terutama pada masa remaja.
Menurut Hirschi (dalam Mussen dkk,
1994). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu penyebab
kenakalan remaja dikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure
teladan yang baik bagi anak (hawari, 1997).
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja dikarenakan tidak berfungsinya orang
tua sebagai figure teladan yang baik bagi anak (hawari, 1997). Jadi disinilah
peran orangtua sebagai penunjuk jalan anaknya untuk selalu berprilaku baik.
2. Faktor
Sekolah
Sekolah tidak hanya untuk menjadikan
para siswa pandai secara akademik namun juga pandai secara akhlaknya . Sekolah
merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri menjadi lebih baik. Namun
sekolah juga bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak baik, hal ini
dikarenakan hilangnya kualitas pengajaran yang bermutu. Contohnya
disekolah tidak jarang ditemukan ada seorang guru yang tidak memiliki
cukup kesabaran dalam mendidik anak muruidnya akhirnya guru tersebut
menunjukkan kemarahannya melalui kekerasan. Hal ini bisa saja ditiru oleh para
siswanya. Lalu disinilah peran guru dituntut untuk menjadi seorang pendidik
yang memiliki kepribadian yang baik.
3. Faktor
Lingkungan
Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
dapat mempengaruhi perilaku remaja. Seorang remaja yang tinggal dilingkungan
rumah yang tidak baik akan menjadikan remaja tersebut ikut menjadi tidak baik.
Kekerasan yang sering remaja lihat akan membentuk pola kekerasan dipikiran para
remaja. Hal ini membuat remaja bereaksi anarkis. Tidak adanya kegiatan yang
dilakukan untuk mengisi waktu senggang oleh para pelajar disekitar rumahnya
juga bisa mengakibatkan tawuran.
3. Dampak
Akibat Tawuran
a. Kerugian fisik, pelajar yang ikut tawuran
kemungkinan akan menjadi korban. Baik itu cedera ringan, cedera berat, bahkan
sampai kematian
b. Masyarakat sekitar juga dirugikan.
Contohnya : rusaknya rumah warga apabila pelajar yang tawuran itu melempari
batu dan mengenai rumah warga
c. Terganggunya
proses belajar mengajar
d. Menurunnya
moralitas para pelajar
e. Hilangnya
perasaan peka, toleransi, tenggang rasa, dan saling menghargai
4. Cara-cara
untuk menghindari Tawuran
a. Memberikan
pendidikan moral untuk para pelajar
b. Menghadirkan
seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar. Seperti hadirnya
seorang guru, orangtua, dan teman sebaya yang dapat mengarahkan para pelajar
untuk selalu bersikap baik
c. Memberikan
perhatian yang lebih untuk para remaja yang sejatinya sedang mencari jati diri
d. Memfasilitasi
para pelajar untuk baik dilingkungan rumah atau dilingkungan sekolah untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat diwaktu luangnya.
Contohnya : membentuk ikatan remaja masjid atau karangtaruna dan membuat
acara-acara yang bermanfaat, mewajibkan setiap siswa mengikuti organisasi atau
ekstrakulikuler disekolahnya
Kartini kartono pun menawarkan beberapa
cara untuk mengurangi tawuran remaja, diantaranya :
1. Banyak
mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri dan melakukan koreksi
terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dan tidak menuntun
2. Memberikan
kesempatan kepada remaja untuk beremansipasi dengan cara yang baik dan sehat
3. .
Memberikan bentuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan remaja
zaman sekarang serta kaitannya dengan perkembangan bakat dan potensi remaja
Kesimpulan:
Faktor yang menyebabkan tawuran remaja tidak lah hanya datang dari individu
siswa itu sendiri. Melainkan juga terjadi karena faktor-faktor lain yang datang
dari luar individu, diantaranya faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor
lingkungan.
Para pelajar yang umumnya masih berusia remaja memiliki kencenderungan
untuk melakukan hal-hal diluar dugaan yang mana kemungkinan dapat merugikan
dirinya sendiri dan orang lain, maka inilah peran orangtua dituntut untuk dapat
mengarahkan dan mengingatkan anaknya jika sang anak tiba-tiba melakukan
kesalahan. Keteladanan seorang guru juga tidak dapat dilepaskan. Guru sebagai
pendidik bisa dijadikan instruktur dalam pendidikan kepribadian para siswa agar
menjadi insan yang lebih baik.
Begitupun dalam mencari
teman sepermainan. Sang anak haruslah diberikan pengarahan dari orang dewasa
agar mampu memilih teman yang baik. Masyarakat sekitar pun harus bisa membantu
para remaja dalam mengembangkan potensinya dengan cara mengakui keberadaanya.
Solusi :
- Perbanyak kegiatan positif
- Bergaul dengan teman yang baik
- Jangan Terpancing jika di ledek oleh sekolah lain
Saran : menurut saya untuk para remaja perbanyak kegiatan positif,ga usah ikut tawuran,ga ada untungnya,yang ada malah ruginya banyak,belajar yang baik,inget masa depan.
Sumber :
Nama : Imam Firdaus
NPM : 1A111050
Kelas : 1ka38
0 komentar:
Posting Komentar